Jumat, 05 Oktober 2012

Hari Jadi Sebagai Wahana Introspeksi


Momentum peringatan Hari Jadi ke 1111 Kabupaten Purworejo, hendaknya digunakan sebagai wahana introspeksi diri. Merenungkan apa saja yang telah berhasil dilaksanakan dan mengidentifikasi hal-hal yang belum dapat kita selesaikan.

Hal itu diungkapkan Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain Mag, di hadapan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Purworejo, dalam rangka Peringatan hari Jadi ke 1111 Kabupaten Purworejo, Jum’at (5/10). Rapat paripurna istimewa dipimpin Ketua DPRD Purworejo Yuli Astuti, dan diikuti anggota DPRD serta pejabat dari seluruh instansi.

Menurut Bupati, dari tahun ke tahun, Kabupaten Purworejo selalu mengalami berbagai macam dinamika kehidupan, baik sosial, politik maupun  pembangunan. Tantangan, hambatan dan harapan  juga  menyertai dinamika tersebut. 


“Semua itu  merupakan pengalaman yang harus kita jadikan motivasi  untuk menatap masa depan yang lebih optimis dan menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang maupun yang akan terjadi,” katanya.Setelah rapat paripurna, sore harinya peringatan hari jadi dilanjutkan dengan prosesi di altar Kayu Arahiwang Kelurahan Borowetan.

Senin, 01 Oktober 2012

AKBID Wisuda 52 Mahasiswa


Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo (Akbid BPBP) kambali mewisuida 52 ahli madya kebidanan, di ruang Arahiwang Setda Purworejo, Sabtu (29/9). Mahasiswa yang berhasil lulus dengan predikat Terpuji diraih Fina Juniatmaria AMd Keb dengan IP 3,56. Sedangkan 51 mahasiswa lainnya, lulus dengan predikat sangat memuaskan. 

Menurut Direktur Akbid BPBP, Nurma Ika Zuliyanti SST MKes, lulusan perguruan tinggi yang dipimpinnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tidak saja dari jumlah mahasiswanya, namun juga kualitas lulusannya. “Akbid Purworejo juga sudah mendapat Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Disampaikannya, 52 mahasiswa tersebut telah telah mengikuti Ujian Akhir Program (UAP) dan lulus seratus persen. Para mahasiswa juga sudah menempuh tiga tahapan yaitu ujian Pantom, ujian OSCE dan karya tulis ilmiah. Disamping itu mereka juga sudah mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). ”Surat ini gunanya untuk pegangan bekerja dan nantinya juga untuk mendirikan praktik ” kata Nurma.

Dia berharap, para lulusan dari AKBID Purworejo ini nantinya dapat diserap pasar kerja yang saat ini terus berkompetisi.    ”Kami juga lakukan praktik klinik bekerjasama dengan lembaga kesehatan seperti RSUD Saras Husada dan RSUD Kebumen, untuk menjembatani mahasiswa dalam mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Pada kesempatan acara wisuda, juga sekaligus dilaksanakan Sumpah Profesi dari Dinas Kesehatan Provisni Jawa Tengah oleh dr Tatik Nurhayati MKes, yang juga disaksiskan  perwakilan Kopertis Wilayah IV Bambang Iswanto AKP.

Indonesia Terkorup di Asia Pasifik


Indonesia menempati peringkat pertama negara terkorup, dari 16 negara di Asia Pasifik. Posisi Indonesia, hampir sejajar dengan India, namun tahun berikutnya kejahatan korupsi di India mengalami penurunan.

Hal tersebut disampaikan Widagdo,  Auditor  Madya bidang investigasi Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Yogyakarta, ketika menjadi nara sumber pada sosialisasi anti korupsi, di gedung Wisma Budaya kompleks SMAN 7, belum lama ini. 

Sosialisasi diikuti perwakilan siswa SMA/SMK se Kabupaten Purworejo dengan tema “Pelajar mampu memerangi korupsi”, dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Drs Bambang Ariyawan MM. Hadir pada acara terseut Kepala BPKP DIY, Candra Imantara. Bupati yang sedianya membuka acara, meninggalkan acara pembukaan, karena harus mengikuti rapat paripurna DPRD.

Dikemukakan oleh Widagdo yang juga putra kelahiran Grabag Purworejo, Indonesia terpuruk akibat perilaku korupsi. Tindak pidana korupsi banyak yang menjerat para pejabat, diantaranya dua mantan Bupati Purworejo periode sebelumnya juga tersandung kasus tersebut. Berdasarkan data di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sepuluh  besar kabupaten/ kota bersih korupsi adalah Denpasar, Tegal, Surakata, Yogyakarta, Manokwari, Gorontalo, Tasikmalaya, Balikpapan, Kediri, dan Lhoksumawe.

Ditegaskan bahwa apapun definisinya, tidak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa, sehingga penanganannya pun harus luar biasa. Faktor yang mendorong terjadinya tindak korupsi antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, pengungkapan. Ketiadaan kendali untuk mencegah atau mendeteksi, berperan orang untuk berbuat korupsi. Upaya pemberantasan dilakukan secara represif, preventif dan educatif. Tapi mana yang lebih dahuu dijalankan, menjadi perdebatan yang belum ada jawabannya.

Terkait dengan hal ini, siswa bisa ikut beperan dalam pemberantasan korupsi. Diantaranya dengan ikut mengawasi dana OSIS. Mengkritisi laporan pertanggungjawaban organisasi kesiswaan. Mempraktekkan etika dan moral jujur, berani dan kritis. Siswa mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi. Namun ia mengingatkan agar dalam penyampaian aspirasi hedaknya secara santun, berbudi pekerti, bermoral, dan bertangunjawab.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Bambang Ariyawan MM, kepada pers menyatakan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menanamkan nilai luhur tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Diharapkan para peserta yang saat itu mengikuti, nantinya akan menyebar luaskan kepada rekan-rekannya, sehingga informasi tesebut semakin meluas. Pada saatnya nanti mereka sudah tertanam jiwa anti korupsi.

Karnaval Memperingati Hari Jadi Purworejo Cukup Meriah


Dibanding sebelumnya, karnaval memperingati Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke 1.111 Sabtu (29/9) lebih meriah dan cukup menyedot perhatian masyarakat. Tercatat sebanyak 68 peserta dari siswa SMA, instansi, dinas, BUMN dan kelompok masyarakat ikut ambil bagian dalam karnaval tersebut.
Bermacam-macam dan cukup kreatif apa yang ditampilkan dalam kegiatan karnaval tersebut. Mulai dari kreasi hasil pertanian seperi ketela, durian hingga kesenian tradisonal ndolalak, kuda lumping, topeng ireng tari kreasi moderen.

Tak kalah menariknya adalah kendaraan hias yang dipakai peserta. Kendararan dihias cukup kreatif, seni dan unik hingga cukup menghibur masyarakat. Tak hanya itu saja, setiap peserta ketika melewati panggung kehormatan atau saat melintas didepan Bupati Purworejo H Mahsun Zain M.Ag melakukan atraksi sehingga mendapat aplous meriah dari masyarakat.
Hingga berakhir, ribuan masyarakat yang menyaksikan karnaval tersebut tidak beranjak dari rute yang dilalui peserta sehingga jalanan macet total.




Foto lainya lihat di galleri foto (red)